Berapa lama waktu yang kamu habiskan untuk membaca sebuah buku? Seminggu, dua minggu atau sebulan? Mungkin itu terlalu lama.
Membaca dan memahami isi teks atau buku dapat dilakukan dalam waktu yang singkat, satu atau dua hari saja, tentu tergantung pada berapa banyak halaman yang harus dibaca. Tetapi, kecepatan dalam menyelesaikan sebuah bacaan ternyata dapat diasah dengan mempraktikkan sembilan tips berikut ini.
1. Pasang target
Tantang dirimu untuk menyelesaikan beberapa halaman dari buku dalam kurun waktu tertentu, harian, mingguan, dan seterusnya. Pasang target yang jelas karena itu akan mendorong dirimu untuk bertanggung jawab atas tujuan yang hendak kamu raih.
2. Preview buku
Melakukan pratinjau buku seperti halnya menonton trailer sebuah film. Pratinjau akan memberikan gambaran awal tentang isi buku dan memudahkanmu untuk memahami isi buku tersebut. Saat melakukan pratinjau, perhatikan dengan seksama judul, subjudul, dan apapun yang tertulis dengan huruf tebal atau besar.
Kalau perlu, baca secara singkat paragaraf pengantar dan penutup untuk mendapatkan gambaran lebih luas tentang isi buku, serta cek gambar atau grafik apa saja. Cari tahu juga sistematika atau susunan penulisan buku tersebut, melansir MentalFloss.
3. Jangan membaca setiap kata
Rata-rata mata orang dewasa hanya dapat memindai tiga hingga lima kata dalam satu baris kalimat. Cobalah selesaikan satu baris kalimat pendek dalam satu kali penglihatan atau pemindaian. Ini penting dilakukan agar kamu tidak membaca kata demi kata.
Jika dirasa terlalu sulit, mulailah dengan menggunakan bantuan jari telunjukmu untuk memandu gerakan matamu saat membaca buku.
4. Jangan membaca setiap bagian teks
Menurut Dartmouth College’s Academic Skills Center, membaca setiap bagian dari teks atau buku adalah kebiasaan yang sudah kuno. Maka dari itu, kamu harus memilah dan fokus pada informasi yang kamu anggap relevan saja.
Kecuali kamu sedang membaca sesuatu yang sangat penting. Membaca secara selektif akan memudahkanmu untuk mencerna poin-poin utama dari banyak teks.
5. Jangan mengulang bacaan
Membaca cepat butuh konsentrasi. Minimalkan gangguan suara, interupsi dan jaga fokus pikiranmu hanya pada teks. Jika kamu stay focus pada teks, maka kebiasaan membaca ulang kata atau kalimat dapat terhindarkan. Jadilah pembaca aktif yang selalu fokus pada teks dan berusaha untuk memahaminya.
6. Pasang timer
Membaca cepat perlu latihan untuk mencapai hasil secara bertahap. Coba record berapa waktu yang kamu habiskan untuk membaca satu halaman secara normal, lalu coba eliminasi menit demi menit setiap kali kamu membaca ulang halaman tersebut.
7. Pasang marker
Pasang marker atau penanda sebelum berhenti membaca teks atau buku. Ini untuk memastikan bahwa kamu melanjutkan bacaan yang tepat ketika kamu mulai membaca kembali, sehingga alur cerita dari buku dapat tersampaikan dengan baik.
8. Tambah perbendaharaan kosa kata
Sering kali ketika membaca, kita bertemu dengan kata atau istilah baru yang jarang digunakan dalam komunikasi sehari-hari. Jika seperti ini, apa yang akan kamu lakukan? Melewati atau justru mencoba memahami kata itu melalui konteks kalimatnya? Dua hal tersebut jelas akan memperlambat kecepatan membacamu.
Jika kamu mencoba memahami arti kata itu, maka butuh beberapa saat hingga kamu melanjutkan bacaanmu kembali. Jika kamu melewati kata itu, maka sedikit banyak akan mengurangi pemahamanmu tentang isi teks atau buku secara keseluruhan. Maka dari itu, berusahalah untuk terus mengenal kata atau istilah-istilah baru, ya!
9. Tulis ringkasan
Tugasmu tidak berhenti ketika kamu membaca kata terakhir dari buku. Selesai membaca keseluruhan teks atau buku, tulislah beberapa poin penting yang kamu ingat. Ini merupakan salah satu tahap penting yang harus kamu lakukan untuk mempertahankan pemahamanmu tentang isi buku tersebut.
Tahap terakhir adalah membiasakan diri untuk membaca banyak buku secara cepat. Langkah di atas mungkin akan terasa sulit di awal, tetapi semua akan terasa semakin mudah kalau kamu sudah terbiasa. Jadi, mulailah biasakan diri membaca banyak buku dari sekarang!
Yuk Terapkan!
Sumber:
IDN Times, Artikel ini juga dimuat di laman Facebook Pejuang Literasi pada 23 Februari 2019